Selasa, 04 April 2023

Hizbul Wathan Kafilah Penuntun AR Fachruddin Universitas Muhammadiyah Bogor Raya Gelar Karamel Episode 4

Penulis : Nur Rohilahi Septiani | Editor : Nia

Jejak Pers - Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kafilah Penuntun AR Fachruddin Universitas Muhammadiyah Bogor Raya sambut ramadhan dengan mengadakan acara kajian online yaitu KARAMEL (Kajian Ramadhan Milenial) yang berkolaborasi dengan Kafilah Penuntun K.H Dzamhari & Dewi Sartika Universitas Muhammadiyah Bandung. Kegiatan ini diselenggarakan melalui via zoom meeting pada Ahad, 02 April 2023 pukul 16.00 hingga 17.45 WIB. 

Kegiatan KARAMEL pada kali ini mengusung tema “Fiqih Puasa Ramadhan dan Perbuatan yang Tidak Boleh saat Bulan Ramadhan". Dengan mengundang narasumber yang ahli dalam bidangnya. Narasumber pertama yaitu Ramanda Naufal Ramadian (Ketua Qabilah AR. Fachruddin Universitas Muhammadiyah Bogor Raya) dan Narasumber kedua yaitu Ramanda Sopaat Rahmat (Lembaga Pengembangan dan Pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Bandung).

Tahun ini sebagai tahun kedua diselenggarakannya acara Karamel yang dibuka untuk umum. Tingkat antusiasme pada kegiatan KARAMEL tahun ini cukup tinggi dengan dihadiri oleh 100 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. Mulai dari tingkat penghela sampai penuntun, yang dihadiri oleh Kafilah Penuntun Universitas Muhammadiyah Purworejo, Universitas Nusa Cendana Kupang, STKIP Muhammadiyah Kuningan, IAIN Kediri, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Universitas Muhammadiyah Makasar, Universitas Ahmad dahlan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Bekasi, Universitas Muhammadiyah Cirebon hingga dihadiri oleh Dewan Sugli Daerah Kota Bandung.

Ramanda Naufal Ramadian selaku Ketua Qabilah AR Fachruddin UMBARA menyampaikan materi tentang Fiqih Puasa Ramadhan dan Perbuatan yang Tidak. Beliau menyampaikan bahwa, "Tingkatan puasa menurut Imam Al-Ghazali terbagi menjadi tiga, yaitu puasa umum, yang dimana menahan perut dan kemaluan dari segala hal yang membatalkan puasa. Puasa khusus, menahan anggota tubuh semisal kaki, tangan, lisan dan anggota tubuh lainnya dari segala hal yang dapat merusak kesempurnaan ibadah puasa. Puasa terkhusus, yakni menahan hati dari segala perbuatan yang bisa membawa kehinaan, terlalu fokus pada dunia, dan memikirkan selain Allah" ujar Ramanda Naufal. 

Selain itu, beliau pun menyampaikan bahwa "Perbuatan yang tidak diperbolehkan pada saat bulan ramadhan, seperti tidak boleh makan, minum, menjaga mata, hati, telinga, tidak boleh marah, sampai berbohong dan masih banyak perbuatan lainnya yang harus dihindari ketika sedang menjalani puasa" tambahnya. 

Dan materi kedua disempurnakan oleh Ramanda Sopaat, beliau menyampaikan bahwa "Puasa atau shaum ialah menahan diri untuk tidak makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari (magrib). Pada  Ramadhan saatnya manusia untuk memperbanyak asupan ruhani dengan mengatur atau management atau mengendalikan diri dari Syahwat (keinginan) atau nafsu jiwa. Seperti sifat-sifat keburukan akhlak atau penyakit ruhani yg bermuara dari nafsu (keinginan Jiwa), misalnya sombong, dusta, su'udzon (buruk sangka/negative thinking), dengki, dan lainnya. Jadi shaum bukan hanya menahan lapar dan haus saja melainkan harus bisa menjaga pikiran, ucapan, dan tindakan dari hal-hal yang membatalkan puasa. Banyak orang yang puasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali hanya mendapat haus dan lapar saja (H.R Ibnu Majah No.1690; Ath-thabrani)" ujar Ramanda Sopaat saat menyampaikan materi. 

"Salah satu kisah pengaduan sahabat/sahabiyah, yang menyatakan memiliki tetangga yang rajin shalat tahajudnya dan puasanya, sayangnya mulutnya seringkali menyakiti hati tetangganya. Maka Nabi SAW bersabda:” Dia ahli neraka!" tegasnya. 

Alhamdullilah kegiatan KARAMEL ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan apresiasi setinggi-tingginya dari peserta. Kegiatan kajian Ramadhan ini sebagai wadah Rakanda Ayunda untuk menimba ilmu dan mempererat tali persaudaraan antar kafilah Se-Indonesia. Semoga kegiatan KARAMEL ini dapat menjadi contoh bagi kafilah lain, sebagai ajang dakwah terkhusus di bulan suci Ramadhan. Semangat menebar Amar Ma’ruf Nahi Munkar, Salam HW, Salam Fastabiqul Khoirot. (NRS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Umbara Adakan Webinar Nasional Gizi

Penulis : Ika Puspa Windardi | Editor : Nia Jejak Pers - Bogor, Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (UMBARA) mengadakan Webinar ...